mereka semua berdatangan
mereka semua mencoba membuatku tertawa
mereka mengajakku bermain
sebagian bermain untuk bersenang-senang dan sebagian untuk dikenang
dan kemudian mereka pergi
meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
tanpa tahu yang mana harus dikenang dan
yang mana untuk sekedar bersenang-senang dan
meninggalkan aku dengan gema dari tawa yang bukan milikku
lalu datanglah kau
dengan caramu yang lucu
tidak seperti orang lain
dan kau membuatku menangis tersedu sedan
dan tampaknya kau tidak peduli meski aku menangis
kau bilang permainan sudah selesai
dan menunggu
sampai seluruh air mataku berubah menjadi
kebahagian
*epilog dari buku 1 sheila
keadaanku telah sangat membaik
aku punya pekerjaan yang hebat
tapi maaf aku tidak banyak memikirkanmu lagi
sebenarnya aku ingin, tapi aku tidak punya waktu
sayang sekali kau tidak pernah mengenalku
kurasa kau akan menyukaiku
kurasa kau akan bangga padaku
*epilog dari buku II sheila
waktu gue ngobrak ngabrik beberapa novel favorit gue, dengan isengnya gue ngebuka 2 novel lama gue ya salah satunya novel sheila itu. lebih iseng lagi yang gue buka cuma bagian epilognya. ya karena memang itu bagian yang paling gue suka, sebenernya bagian itu juga yang jadi inti gimana keadaan wanita ini sekarang, yang dideskripsiin cuma dengan beberapa bait kalimat dalam sebuah surat. yah sheila bukan cuma sekadar tokoh imajinasi kok, dia memang seorang real person yang memang ada. yah itu epilog nya, penutup dari cerita kehidupan tentang nya. kao mau ngayal sih suatu saat ketika gue mengakhiri cerita tentang hidup gue, siapa tau gue juga bisa buat epilog yang simple tapi menarik kayak gitu..hahah :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar